Jumat, 19 September 2008
PETA MUDIK LEBARAN 2008/1429 H, SUMATERA.
Jumat, 12 September 2008
Tips Menjaga Stamina di Bulan Puasa
Posted by suparnoexSabtu, 06 September 2008
Keistimewaan Orang-Orang yang Berpuasa
Sabtu, 26 Juli 2008
Jumat, 11 Juli 2008
TAKLIMAT PERJALANAN
Pekanbaru Kota Bertuah, Tempat Kita Menjaga Marwah
Adat Hidup Menjaga Salah, Allah Satu Nan Disembah
Jelajah Bukan Sembarang Jelajah,
Jelajah Tempat Bersyukurillah,
Seperti kebiasaan sebelumnya, sempena kegiatan routine, maka pada kesempatan ini izinkan kami menyebar mesyuarat taklimat jemputan kepada Tuan maupun Ncik sekalian, untuk dapat bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan dengan agenda sebagai berikut :
Nama Kegiatan | : | Pariaman Trip 2008 |
| | |
Tanggal Kegiatan | : | 8 – 10 Agustus 2008. |
| | |
Starting Point | : | Masjid Nurul Iman, Jl Rambutan 43, Pekanbaru. |
| | |
Kontribusi | : | Rp. 150.000. (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) |
| | |
Akomodasi | : | Snack, Makan Siang, Makan Malam, Penginapan. |
| | |
Day 1 Activities | : | 1. Masjid Nurul Iman, Starting Point, Keberangkatan diestimasikan Jam 14.00 WIB usai Shalat Jum’at dan Makan Siang. 2. PLTA Koto Panjang, Regrouping + break time 1, (ETA 15.00 WIB). 3. Bukit Tinggi, Regrouping + break time 2 (Incl Shalat Ashar), (ETA 16.30 WIB). 4. 5. Free Program (Akomodasi Penginapan akan dikonfirmasi disesuaikan dengan jumlah peserta). |
Day 2 Activities | : | 1. Padang, Starting time of Day 2, (place will be confirmed), (LTA 08.30 WIB). 2. Pariaman, End Of Day 2, (ETA 10.00 WIB). 3. Free Choice Program (Fishing, Swimming,Etc) until 17.00. WIB. 4. Hotel (place will be confirmed), Evening Program (Maen Batu, Ngetrup, Etc). 19.00-24.00 WIB. |
Day 3 Activities | : | 1. Wake Up Call at 07.00 WIB. 2. Breakfast n Day 3 Activities Prepare. (07.30-08.30 WIB). 3. Pariaman, Starting Point Of Day 3, 09.00 WIB. 4. 5. Bukit Tinggi, Dzuhur Pray+Lunch, (ETA 13.00 WIB). 6. Bandrek House, Photo Session, (14.30-15.00 WIB). 7. Rantau Berangin, Ashar Pray+Break Time, (ETA 16.30 WIB). 8. Masjid Nurul Iman, Ending Point, (ETA 18.30 WIB). |
| | |
ETA | : | Earliest Time Arrival = Waktu Tiba Tercepat |
LTA | : | Lastest Time Arrival = Waktu Tiba Terlambat |
WIB | : | Waktu |
Minggu, 06 Juli 2008
ABOUT ENVEE
Assalamualaikum Wr.Wb.
Senandung Lirih Membawa Kesan,
Secara teknis kegiatan traveling dan touring yang diadakan adalah melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor secara bersama-sama menuju suatu tempat yang telah disepakati sebagai tujuan akhir ; dimana penentuan tujuan akhir tersebut ditetapkan secara musyawarah dan mufakat oleh para peserta touring.
Demi kelancaran perjalanan maka seyogyanya dibentuk suatu organisasi yang berfungsi untuk menjamin kenyamanan bagi para pesertanya ; yang mana untuk hal tersebut sementara dinamai dengan “ENVEE SQUADRON – PEKANBARU” yang bermakna sebagai Barisan Enlima Pekanbaru.
Perkumpulan ini bertujuan tidak lain menjadi suatu sarana berkumpul secara informal tanpa membeda-bedakan status maupun predikat dari anggota-angotanya dengan harapan dapat secara bersama-sama membangun kecintaan kepada alam dan mendekatkan diri kepada Al Khalik Pencipta Langit dan Bumi.
Pada dasarnya kegiatan berkumpul ditentukan pada Minggu I (Touring) dan Minggu III (Gathering) setiap bulan berjalan, yang mana pelaksanaannya adalah fleksibel tergantung pada kesempatan dan kesepakatan para anggotanya.
Untuk Bulan Agustus 2008 bersempena menyambut Bulan Suci Ramadhan 1429 H, direncanakan kegiatan touring dilaksanakan pada tanggal 8 – 10 Agustus 2008 dengan tujuan Pulau Sikuai, Prop. Sumbar dengan titik kumpul Mesjid Nurul Iman Kantor Pusat PTPN V, Jl. Rambutan 43 Pekanbaru ; sedangkan waktu keberangkatan diperhitungkan jam 14.00 WIB (ba’da Shalat Jum’at dan Makan Siang), dengan estimasi biaya akomodasi Rp. 150.000 (Snack+Makan+Penginapan), excl. biaya ops sepedamotor (BBM, Olie, dlsb).
Wassalamualaikum Wr.Wb.Pekanbaru Kota Bertuah, Tempat Kita Menjaga Marwah
Adat Istiadat Menjaga Salah, Allah Jua Nan Disembah
CARA PINTAR ATASI GETAR
Honda Tiger
Salam kenal. Saya baru saja menebus Honda Tiger lawas keluaran 1995. Ada masalah yang sangat mengganggu neh pada motor saya itu. Yakni waktu jalan, motor terasa bergetar. Bahkan terasa hingga ke setang. Sehingga membuat tangan pegal dan kesemutan. Padahal motor baru berjalan beberapa kilometer (+ 10 km). Gimana ya cara mengatasi supaya getaran itu hilang? Soalnya, ini motor idaman saya dari dulu. Baru sekarang bisa kesampaian lo. Bantuan OTOMOTIF sangat-sangat saya harapkan.
BALANCING
Mengatasinya, tidak ada cara lain selain membalancing ulang crankshaft (kruk as) tersebut ke tukang bubut (gbr.1). Namun sebelum menuding kruk as sebagai biang keladinya, sebaiknya periksa terlebih dulu beberapa bagian motor. Karena bisa saja penyebabnya bukan kruk as. Soalnya, untuk membalancing ulang kruk as, ente mesti belah mesin terlebih dulu lo, dan itu sudah pasti membutuhkan dana tidak sedikit.
Periksa dulu baut-baut pegangan mesinnya. "Getaran motor bisa juga karena baut pegangan mesin kendur," terang Akam, sapaan akrab Slamet Santo Gunawan. Sehingga sasis tidak dapat meredam getaran mesin dengan baik. Jika ternyata itu penyebabnya, segera kencangkan baut-baut pegangan mesin tersebut (gbr.2).
Selain itu, periksa juga baut-baut bodi, poros lengan ayun, as roda, mur komstir dan sebagainya. Bila semuanya oke-oke aja, namun permasalahan belum juga hilang, coba periksa putaran kedua roda. Pelek yang tidak presisi juga dapat menyebabkan motor bergetar lo. Cara mengetahuinya, parkir motor pakai standar tengah. Posisikan roda yang hendak diperiksa pada keadaan mengambang (depan maupun belakang). Lalu putar roda tersebut. Perhatikan apakah putarannya center (lurus) atau speleng (bergoyang).
Jika memang putarannya tidak presisi akibat pelek bengkok, segera setel ulang jari-jarinya (gbr.3). "Kalau kerusakan peleknya parah, pres ulang atau ganti dengan yang baru. Begitu pula untuk pelek model racing," saran Akam. Jika ternyata putaran rodanya bagus, baut pegangan mesin, bodi, lengan ayun serta as roda juga mantaf, namun getaran mesin tidak lenyap juga, baru deh bisa dipastikan akibat putaran kruk as gak balance.
Gitu lo! DiC, andhika_76@yahoo.com
Kam's Speed
Telp. (021) 53610001
SELUK BELUK BAN II
I. KEMBANGAN / PATTERN BAN
Perhatikan baik-baik ban motor sekarang. Masing-masing tampil dengan pola kembangan alias pattern beragam. Umumnya desain kembangan bergaya semi balap. Jelas itu bukan sekadar pemanis, pola kembangan memiliki beberapa fungsi. Pertama, Aqua Planning Phenomenon (APP) alias fenomena ban mengapung. Sehingga, kembangan berguna untuk jalur membelah air. Kedua, melepas panas.Terakhir, sebagai fashion. Nah, APP itu dipengaruhi oleh pola kembangan.
Setiap pabrikan ban mendesain kembangan yang berbeda, sesuai kebutuhan kendaraan. Misalnya, untuk jalan basah, kering, bergelombang dan kecepatan tinggi.
Penentuan jenis pattern pada kendaraan, didasari riset masing-masing
pabrikan. Hal yang mendasari antara lain bobot, desain dan power, juga karakter kendaraan.
Beberapa produsen berbeda di soal penamaan pola kembangan.
Pabrikan Ban Federal membagi dua. Pertama, jenis konvensional atau campuran alias ngeblok. Kedua, jenis sporty yang ulir kembangnya lebih halus menyerupai ban balap road race.
Karet bundar standar lebih bernuansa campuran. Pola ini untuk segala medan. Bisa kering, licin, bergelombang, dan kecepatan tinggi.
Sedang Pabrikan Ban IRC membagi dengan slick (kering) dan wet (basah). Pola kering ditandai dengan kembangan garis lurus tidak terlalu banyak. Sedangkan basah dengan pola kembangan lebih rapat.
Gimana jika ingin ganti ban baru?
Idealnya ikuti pattern orsinal pabrik. Tapi kalau mau beda, perhatikan jalan yang dilaluinya. Lebih dominan becek, pilih kembangan campuran. Seandainya jalan yang dilewati mulus, lebih enak pakai pattern sporty.
II. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT GANTI BAN
1. Jangan gengsi membawa ban ketukang tambal ban langganan meski jauh lokasinya. Karena jika kita asal pilih tukang tambal ban terdekat yang kita belum kenal, biasanya tukang tambal ban tidak hati-hati mengerjakannya. Akibatnya, bisa lecet bibir pelek kena alat congkelnya. Pilih tukang tambal ban yang mempunyai alat pelindung bibir pelek.
2. Air sabun dapat digunakan sebagai alat bantu memasukkan ban ke pelek dan membantu gerakan mengembangnya ban pada saat diisi angin, sehingga ban mendekap rata dan sempurna pada bibir pelek.
3. Tekanan Angin. Isi angin sesuai anjuran pabrikan. Untuk Satria F 150 tertera pada swing arm sebelah kiri, dekat rantai. Yaitu sekitar 32 psi untuk ban depan dan 36 psi untuk ban belakang. Pada saat musim hujan, tekanan ini dapat diturunkan sekitar 5 psi tujuannya agar cengkeraman ban ke aspal lebih maksimal. Tetapi apabila ban agak kempis terus dipakai di jalanan kering, konsekuensinya bensin agak boros. Apalagi kalau dipakai berboncengan efeknya cukup terasa. Paling enak sih tekanan normal saja. tekanan ban depan 28 - 30 psi lalu belakangnya 32-34 psi.
4. Saat musim hujan disarankan memilih ban dengan kompon lembut. Karena karet yang soft memiliki daya cengkeram lebih maksimal. So, pas banget buat melibas jalanan basah. Tetapi konsekuensinya usia pakai tipe soft compound lebih pendek alias cepat habis. Kebalikan bila pilih kompon keras. Usia pakainya lama namun saat hujan terasa licin. Ingat! Keras di sini maksudnya bukan karena usia pakai lo.
5. Jangan langsung tancap gas setelah kelar mengganti ban. Tekan beberapa kali rem agar tekanan minyak rem kembali normal. Karena biasanya ketika pasang kembali piringan ke kaliper, pelat kampas rem kena cungkil obeng untuk memudahkan pemasangan kembali piringan di kaliper. Ini berakibat tekanan minyak rem melemah saat kampas kena congkel.
Ukuran Ban:
Setiap ban memiliki ukuran sendiri-sendiri. Untuk ukuran diameter ban (sering disebut ring) dapat dilihat dari kode R13 (untuk diameter 13 inci), R14 (14 inci), R16 (16 inci) dan seterusnya. Sedang telapak ban dapat dilihat dari angka-angka 225/50 yang berarti lebar telapak ban adalah 225 mm.
Kecepatan maksimal:
Masing-masing ban juga memiliki toleransi atau batas kecepatan penggunaan yang dianjurkan. Ketentuan ini dapat dibaca pada kode :
Q (untuk kecepatan maksimal 160 km/jam)
S (180 km/jam)
T (190 km/jam)
U (200 km.jam)
H (210 km/jam)
V (240 km/jam)
W (270 km/jam)
Y (300 km/jam)
Z (di atas 240 km/jam).
Daya cengkeram:
Daya cengkeram sebuah ban terhadap permukaan jalan juga dapat diketahui. Yaitu dari kode huruf A, B dan C. Kode huruf A dapat diartikan memiliki daya cengkeram yang paling tinggi. Berikutnya baru B dan C.
Daya tahan:
Pada tiap ban terdapat suatu angka perbandingan yang menunjukkan ketahanan sebuah ban. Angka itu diperoleh berdasarkan hasil uji coba lapangan yang juga ditentukan pemerintah setempat. Misalnya angka 150 dapat diartikan dengan daya tahan yang lebih baik dari angka 100. Cuma, daya tahan ini sangat tergantung pada karakter pengemudi, kondisi jalan, pemeliharaan ban dan cuaca.
UKURAN BAN
� Kode 2,50
Artinya lebar ban 2,50 inci
� Ukuran dalam mm dan persen, Misal 70/90-17
Artinya, lebar 70 mm dengan tinggi 90 persen dari 70 mm
Jadi Tinggi (70/100) x 70 = 63 mm sedang angka 17 masih dalam satuan inci.
JENIS KONSTRUKSI
Jika membeli ban dan tanda ukuran ban tertulis 70/90-17, maka ban itu punya jenis konstruksi diagonal. Terbaca dari symbol (-) sebelum angka 17 nya. Tapi jika tanda itu tertulis �R� maka artinya ban itu berjenis RADIAL.
INDEX BATAS MAKSIMUM
Dibelakang ukuran ban, biasanya ada angka seperti 38L, 41P atau 46S. Itu ada artinya, Huruf L, P dan S.
S artinya speed symbol.
Kalau L maksimum 120km/jam, P 150 km/jam.
Sedang S bias 180 km/jam.
Sementara angka didepan itu sesuai index batas berat. �Angka itu sudah ada table secara INTERNASIONAL. Misal, 38 artinya maksimum 132 kg, 41 artinya maksimum 145 kg atau 46 artinya maksimum 170 kg.
Selain itu, ada pula tanda yang menyebutkan tekanan angina dalam satuan lbs. Misal, pada tulisan max load 375 lbs at 32 Psi Cold artinya ban tersebut mampu menahan berat maksimal 375 lbs (kurang lebih 170 kg) pada tekanan angina 32 psi saat kondisi ban dingin.
ARAH ROTASI
Sesuaikan arah panah ban rotasi menghadap ke depan. Sementara tanda seperti segitiga kecil-kecil yang ada di bibir ban adalah tanda keausan ban (biasanya ketebalan tanda itu 0,8 mm. Kalau tanda itu sudah kena artinya ban tersebut sudah aus (diharuskan untuk diganti dengan yang baru).
TANDA BALANCE
Satu lagi yang perlu diperhatikan para bikers adalah saat pemasangan ban. Selain harus rapi ratakan rime line atau garis pinggir ban, juga perlu perhatikan tanda balance. Ditandai segitiga KUNING. Artinya, disitu titik paling ringan dari tiap ban. Nah itu artinya harus di titik itu pula pentil ban dalam sejajar. Karena pentil ban adalah titik berat dari ban dalam.
TANDA PEMBUATAN
Kalau ada empat angka yang dibuletin dipinggir ban, itu artinya tanda kode pembuatan. �Misal dalam lingkaran ada nomor 4006, maka ban itu dibikin minggu ke 40 pada tahun 2006.
Kode ban ada 2 jenis:
-Imperial (satuan inchi)
-Metric (satuan mm)
Contoh kode Imperial: 4.60-H-18 4PR
a. 4.60 menyatakan lebar ban ( dalam satuan inchi )
b. H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (untuk scooter max 100 km/jam)
c. 18 menunjukkan diameter velg / rim ( dalam satuan inchi )
d. 4PR menunjukkan kekuatan ban yang didasarkan pada kekuatan serat kain ban/ply rating. 4PR berarti penggunaan lapisan kain dari bahan nilon didalam carcass berindikasi kekuatan setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk kode Imperial, aspect ratio (perbandingan tinggi ban terhadap lebar
ban) didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh kode Metric: 130/90-16 67H
a. 130 menunjukkan lebar ban (dalam satuan mili meter)
b. 90 menunjukkan perbandingan tinggi ban terhadap lebarnya.
90 berarti perbandingan tinggi ban 90 % dari lebarnya. Jika lebar 130 mm, maka tinggi ban 90 % x 130 mm = 117 mm.
c. menunjukkan diameter velg / rim (dalam satuan inchi)
d. 67 menunjukkan beban maximum yang diperbolehkan (load index / LI). LI 67 berarti beban maksimum yang dapat ditanggung sebesar 307 kg.
e. H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas) Jadi ketika kita akan membeli ban dengan merk yang berbeda perhatikan kodenya, dan periksa apakah sama spesifikasinya dengan ban yang sebelumnya kita gunakan.
Contoh pada ban Battlax:
Bridgestone Battlax BT45F 100/80-18M/C 53H
BT45: tipe ban (dari produsen)
F: Front (untuk ban depan)
100: lebar telapak ban 100mm
80: tinggi ban dari bibir velg 80% x100mm = 80mm
18: Ring velg 18 inci
M/C: nggak tau
53: load index (beban max) 165 kg
H: speed max (210km/j)
KODE PRODUKSI
Banyak orang tidak tahu bahwa yang paling penting adalah kode waktu produksi daripada ban. Ban akan expired (kedaluwarsa) dalam waktu tiga tahun setelah ban tersebut dibuat. Nah untuk membaca adalah sebagai berikut ; Kode produksi dicetak pada salah satu sisi ban lihat gambar 1 & 2, dengan marking unik mirip peneng. Setiap pabrik ban memiliki jumlah digit tersendiri untuk kode tersebut, ada 5 digit, ada pula yang 7 digit. Tetapi 4 DIGIT dari belakang adalah standard international yang menunjukkan MINGGU (WEEK) dan TAHUN (YEAR) ban tersebut dibuat
Minggu, 29 Juni 2008
SELUK BELUK BAN I
Ban dan Velg bagi sepeda motor bisa dibilang salah satu komponen terpenting. Kalo nggak pakai ban, bagaimana mungkin motor kesayangan kita bisa jalan ... ya nggak?
Untuk mengenal lebih jauh mengenai ban dan velg, nggak ada salahnya untuk kita baca artikel berikut ini.
I. STRUKTUR BAN
1. Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat merusak ban. Tread merupakan bagian ban yang menggunakan bahan karet paling banyak. Ketebalannya sekitar 6 mm. Bahan karet untuk tread merupakan kombinasi antara karet alam dan sintesis. Natural Rubber memberikan daya lengket ke aspal, sedang Synthesis Rubber berguna menambah daya tahan ban karena gesekan. Tread dibuat banyak pola (kembangan) yang disebut Pattern.
2. Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terdiri dari 4 lapis) yang diletakkan diantara tread dan Casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
3. Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
4. Sidewall adalah sisi samping kiri dan kanan ban. Berfungsi sebagai
5. penopang / dinding ban.
6. Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek (velg).
7. Rimline adalah garis yang menandakan posisi bibir pelek. Dapat juga
8. dipakai sebagai pedoman lurusnya ban mendekap pelek.
II. SIMBOL / KODE BAN
Selain terdapat Merk dan Type Ban, kalau kita perhatikan disekujur permukaan ban tertera banyak symbol / kode. Mungkin diantara kita masih ada yang bingung dengan banyaknya simbol / kode yang ada pada ban. Apa sih maksudnya...? Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering ada pada permukaan ban.
1. Ukuran Ban
Biasanya akan ditandai dengan kode dengan angka-angka seperti 3.00-18 atau 70/90-17 dll.
Lantas, apa bedanya ukuran ini? Agar tidak salah kaprah, ingat dulu teori dasarnya. Misal 70/90-17. Maka angka pertama 70, menunjukkan lebar ban dalam satuan milimeter, dan 90 persentase rasionya (persentase lebar ban dari tingginya). Sedang angka ketiga, 17, artinya diameter pelek dalam satuan inci. Jadi, ban 70/90-17 punya makna; lebar tapak ban 70 mm, dengan tinggi 90% x 70 mm = 63 mm. Dan diameter ban 17 inci. Contoh lain, 3,00-18 inci. Orang awam biasa menyebutnya 'tiga ratus delapan belas'. Angka 3.00 menunjukkan lebar ban 3 inci, sedang 18 berarti diameter pelek, juga dalam satuan inci.
Lalu berapa tinggi ban ukuran 3.00-18?
Sebenarnya, cara membacanya sama. Angka pertama itu lebar, kedua rasionya dan ketiga diameter. Tapi kalau angka ke dua tidak ada, dianggap rasionya 100%. Jadi ban belakang GL-Pro tebalnya 100% x 3 = 3 inci.
Ada pertanyaan menarik: Samakah ban ukuran 70/90-17 dengan 2.50-17?
Yang ini menghitungnya gampang. Ingat saja, 1 inci = 2,54 cm atau 25,4 mm. Berarti lebar tapak dan tinggi ban, 2,5 x 25,4 mm = 63,4 mm. Artinya, ban 70/90-17 lebih lebar dan lebih tipis dikit (0,4 mm) dari ban 2.50-17 .
2. Batas TWI
Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas ketebalan alur ban yang ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar ban. Jika ketebalan pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti diganti.
3. Usia Produksi
Di tunjukkan empat angka yang terdapat di sisi ban. Misalnya, 2103 Angka tersebut menyiratkan periode produksi ban. Dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir berarti tahun pembuatan. Jadi kalau dibaca, kode di atas berarti, ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2003. Kode angka ini penting, mengingat semakin lama ban tersimpan, semakin rentan terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban.
4. Simbol Kecepatan
Simbol kecepatan adalah simbol (huruf alfabet) yang menunjukan batas maksimum kecepatan sebuah ban yang dipacu dengan membawa beban yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam standar, selama 1 (satu) jam terus menerus.
Ambil contoh ban DURO tercantum 90 / 80 -17 46P. Huruf terakhir itulah yang menerangkan indeks kecepatan maksimalnya. Pada tabel huruf P artinya ban sanggup digeber hingga kecepatan 150 km/jam. Kode ini masih layak dipakai pada Motor Satria F 150. Beda lagi jika buat kebutuhan balap. Hurufnya lebih tinggi lagi. Misalnya Bridgestone Battlax tertulis S sanggup melayani kecepatan 180 km/jam.
5. Arah Perputaran Ban
Ditandai dengan kode berupa anak panah. Tanda ini digunakan sebagai patokan posisi pemasangan ban yang benar. Arah berputarnya roda harus searah dengan tanda anak panah tersebut. Karena jika posisi pemasangannya terbalik maka Pattern ban (pola kembangan ban) tidak berfungsi dengan baik.
6. Simbol Ban Depan atau Belakang
Pada ban merk tertentu, biasanya akan ada simbol tambahan (huruf alphabet) yang membedakan antara ban untuk roda depan dengan ban untuk roda belakang. Biasanya digunakan simbol F atau R.
Simbol F kepanjangan dari "Front" yang berarti ban tersebut special didesain untuk ban depan. Sedangkan R kepanjangan dari "Rear" yang berarti ban tersebut special didesain untuk ban belakang. Pembedaan ini biasanya dikarenakan adanya perbedaan fungsi antara ban depan dengan ban belakang. Ban depan lebih berfungsi sebagai Steering atau penentu arah gerak. Sedang ban belakang sebagai penerus perpindahan daya ke gerak, jadi traksi sangat dibutuhkan. Makanya pattern didesain lebih bisa menggigit. Selain itu, biasanya berat dan jenis kembangan ban depan dan belakang biasanya akan sedikit berbeda.
7. Petunjuk Beban Maksimum
Biasanya pada ban juga terdapat petunjuk yang menerangkan beban maksimum yang dapat ditahan oleh ban tersebut. Seperti MAX. LOAD 375 LBS AT 32 P.S.I. COLD yang artinya ban tersebut mampu menahan berat maksimal sampai 375 Lbs atau sekitar 170 Kg ( 1 Lbs = + 450 gr ) pada tekanan angin 32 psi dengan kondisi ban dingin (tidak dipakai).
8. Simbol-simbol Lain
Selain simbol-simbol yang diatas, masih ada juga beberapa simbol,
seperti :
- Tulisan Tubeless atau Tube Type. Untuk ban dengan tulisan Tube Type, sangat dianjurkan penggunaan ban dalam. Meskipun sekarang banyak yang menawarkan ban tipe ini bisa dirubah menjadi type Tubeless. Hal ini dikarenakan susunan bahan pembuat ban Tubeless dan ban Tube Type berbeda.
- Garis berwarna pada Kembangan Ban. Warna garis ini bisa berbeda pada tiap pabrikan, bisa Merah, Biru, Hijau, Kuning, Putih. Menandakan ban tersebut masih baru atau belum dipakai.
III. KOMBINASI PELEK DAN BAN IDEAL
Gara-gara pengen dibilang gaul, pemakai motor harian ikut-ikutan mengganti ban ukuran kurus ala drag atau gendut ala road race tanpa memperhatikan ukuran peleknya. Ingat, buat aplikasi sehari-hari nggak boleh sembarangan karena pada pemakaian sehari-hari jalanan yang dilewati bervariasi (berlubang, becek, berlumpur, tanjakan, tikungan, berpasir, hujan, dll.) ga seperti track road race yang aspalnya mulus atau track lurus drag race yang cuma 402 meter.
Kombinasi ban dan pelek tak sesuai berakibat ban meninggi atau melebar dari ukuran standar. Bila tapak ban terlalu besar ketimbang tapak pelek, ban cenderung meninggi dan jadi lancip. Sehingga rawan melejit dari jepitan pinggir pelek yang kelewat sempit. Biasanya terjadi bila memaksa pakai ban ukuran besar tanpa diikuti ganti pelek lebar. Jika tapak ban lebih kecil daripada tapak pelek, ban akan melebar dan jadi kotak. Akibatnya bibir ban ditarik paksa melewati batas agar menempel ke pinggir pelek. Belum lagi suspensi motor terasa lebih keras karena fungsi ban meredam beban menurun. Contohnya, aplikasi ban drag di motor harian. Ban lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan tegak, gigitan karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak rata, motor oleng.
Saat menikung pun ban lancip tidak lantas lebih baik. Sebab, tapak
sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban masih menapak. Padahal, motor udah terlalu rebah. Kalo ndak disadari, tau-tau ngegelosor. Ban kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih enak bener. Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang menempel di aspal minim. Jika maksa rebah, pasti langsung mencium tanah. Sebaiknya naik turun lebar tapak ban jangan melebihi 1 tingkat. Misalkan pelek depan 1,60x17 inci dengan ban standarnya 70/90-17 dapat diganti dengan ukuran ban 80/90-17 atau pelek belakang 1,85x17inci dengan ban standarnya 80/90-17 dapat diganti dengan ban 90/90-17.